Tuesday, December 20, 2011
Derita Sang Perindu
Saat ombak tidak lagi bawa khabar berita,
Sang pantai tetap menanti dengan sabar,
Menunggu utusan yang menghantu jiwa,
Bibir tidak lagi menguntum lebar.
Deru angin bernyanyi tanpa irama,
Si awan gelita menatap hiba,
Jiwa meronta menagih sebuah cinta,
Sampai ke syurga kunanti jua.
Kicauan unggas kian menyepi,
Mentari tak lagi menyinari bumi,
Hanya gelita temani hari,
Menanti puteri datang kembali.
by Jaydi Ibn Rash
Labels:
puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment